Sejarah Baja Ringan
Sejarah Baja Ringan –Baja adalah logam campuran yang terdiri dari besi (Fe) dan karbon (C), jadi baja berbeda dengan besi (Fe), alumunium (AI), seng (Zn), tembaga (Cu), dan titanium (Ti) yang merupakan logam murni. Dalam senyawa antara besi dan karbon (unsur nonlogam) tersebut besi menjadi unsur yang lebih dominan dibanding karbon. Kandungan karbon berkisar antara 0,2 – 2,1% dari berat baja, tergantung tingkatannya. Secara sederhana, fungsi karbon adalah meningkatkan kualitas baja, yaitu daya tariknya (tensile strength) dan tingkat kekerasannya (hardness). Selain karbon, sering juga ditambahkan unsur chrom (Cr), nikel (Ni), vanadium (V), molybdaen (Mo) untuk mendapatkan sifat lain sesuai aplikasi dilapangan seperti antikorosi, tahan panas, dan tahan temperatur tinggi.
Sejarah Baja Ringan – Besi ditemukan dan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM Tahun 1100 SM, Bangsa Hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400 tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebut proses peleburan besi mulai diketahui secara luas. Tahun 1000 SM, Bangsa Yunani, Mesir, Jews, Roma, Carhaginians dan Asiria juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya. Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invasi oleh bangsa Arya. Tahun 700 – 600 SM, Cina belajar membuat besi. Tahun 400 – 500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di Eropa. Tahun 250 SM, bangsa India menemukan cara membuat baja. Tahun 1000 SM, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada 1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan Damaskus. 1300 M, rahasia pembuatan baja Damaskus hilang. 1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di Eropa.
Sejarah Baja Ringan –Penggunaan logam sebagai bahan struktural diawali dengan besi tuang untuk bentang lengkungan (arch) sepanjang 100 ft (30 m) yang dibangun di Inggris pada tahun 1777 – 1779. Dalam kurun waktu 1780 – 1820, dibangun lagi sejumlah jembatan dari besi tuang, kebanyakan berbentuk lengkungan dengan balok – balok utama dari potongan – potongan besi tuang individual yang membentuk batang – batang atau kerangka (truss) konstruksi. Besi tuang juga digunakan sebagai rantai penghubung pada jembatan – jembatan suspensi sampai sekitar tahun 1840.
Setelah tahun 1840, besi tempa mulai mengganti besi tuang dengan contoh pertamanya yang penting adalah Brittania Bridge di atas selat Menai di Wales yang dibangun pada 1846 – 1850. Jembatan ini menggunakan gelagar – gelagar tubular yang membentang sepanjang 230 – 460 – 460 – 230 ft (70 – 140 -0140 – 70 m) dari pelat dan profil besi tempa.
Sejarah Baja Ringan – Proses Canai (rolling) dari berbagai profil mulai berkembang pada saat besi tuang dan besi tempa semakin banyak digunakan. Batang – batang mulai dicanai pada skala industrial sekitar tahun 1780. Perencanaan rel dimulai sekitar 1820 dan diperluas sampai pada bentuk – I menjelang tahun 1870-an. Perkembangan proses Bessemer (1855) dan pengenalan alur dasar pada konverter Bessemer (1870) serta tungku siemens – martin semakin memperluas penggunaan produk – produk besi sebagai bahan bangunan. Sejak tahun 1890, baja telah mengganti kedudukan besi tempa sebagai bahan bangunan logam yang terutama. Dewasa ini (1990-an), baja telah memiliki tegangan leleh dari 24.000 sampai dengan 100.000 pounds per square inch. Psi (165 sampai 690 Mpa). Dan telah tersedia untuk berbagai keperluan struktural.
Besi dan baja mempunyai kandungan unsur utama yang sama yaitu Fe, hanya kadar karbon lah yang membedakan besi dan baja, penggunaan besi dan baja dewasa ini sangat luas mulai dari peralatan yang sepele seperti jarum, peniti sampai dengan alat – alat dan mesin berat. Berikut ini disajikan klasifikasi baja :
  1. Menurut Komposisi kimianya
Baja Karbon (Carbon Steel), dibagi menjadi tiga yaitu :
Baja karbon rendah (low carbon steel) – machine, machinery dan mild steel.
  • sifatnya mudah di tempa dan mudah di mesin, penggunaannya :
  • 0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screw, nails.
  • 0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges. Buildings.
Baja karbon menengah (medium carbon steel)
  • Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
  • Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong, Penggunaannya :
  • 0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
  • 0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
  • 0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges.
Baja karbon tinggi (high carbon steel) – tool steel
  • Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong, kandungan 0,60 % – 1,50 % C
  • Penggunaannya : screw drivers, blacksmiths hummers, table knives, scres, hammers, vise jaws, knives, drill, tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters.
Baja Paduan (Alloy Steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu :
  1. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)
  2. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
  3. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbon dibagi menjadi :
  1. Loy alloy steel, jika elemen paduannya < 2,5 %
  2. Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
  3. High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Baja Ringan
Baja ringan adalah baja canai dingin dengan kualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis namun kekuatannya tidak kalah dengan baja konvensional. Baja ringan memiliki tegangan tarik tinggi (G550). Baja G550 berarti baja memiliki kuat tarik 550 Mpa (Mega Pascal). Baja ringan adalah Baja High Tensile G-550 (Minimum Yeild Strenght 5500 Kg/M2) dengan standar bahan ASTM A792, JIS G3302, SGC 570.
Untuk melindungi material baja mutu tinggi dari korosi, harus diberikan lapisan pelindung (coating) secara memadai. Berbagai metode untuk memberikan lapisan pelindung guna mencegah korosi pada baja mutu tinggi telah dikembangkan. Jenis coating pada baja ringan yang beredar di pasaran adalah Galvanized, Galvalum, atau sering juga disebut sebagai zincalume dan sebuah produsen mengeluarkan produk baja ringan dengan menambahkan magnesium yang kemudian dikenal dengan ZAM, dikembangkan sejak 1985, menggunakan lapisan pelindung yang terdiri dari 96 % zinc, 6 % alumunium, dan 3 % magnesium.
Axact

BAJA RINGAN

Sebuah sistem rangka atap baja ringan berteknologi tinggi hasil pengembangan teknologi industri konstruksi yang tak berkesudahan dengan jaminan kekuatan dan kelayakan struktur yang sesuai dengan standar-standar keamanan konstruksi yang ada.

Post A Comment:

0 comments: