Pre Engineered Building (PEB) Dalam Dunia Konstruksi – Dalam struktural konstruksi, Pre Engineered Building dirancang oleh pemasok PEB atau produsen PEB, yang dibuat menggunakan bahan baku paling cocok yang tersedia dari semua sumber dan metode pembuatan yang efisien dapat memenuhi berbagai persyaratan desain struktural dan estetika. . Dalam beberapa sektor industri geografis bangunan-bangunan ini juga disebut pre-engineered metal buildings (PEMB) atau bangunan logam pra-rekayasa. Seperti yang umum terjadi karena berkurangnya jumlah pra-rekayasa yang terlibat dalam desain berbantuan komputer, maka cukup dengan istilah rekayasa bangunan logamatau engineered metal buildings (EMB).
Untuk merancang bangunan pra-rekayasa secara akurat, harus mempertimbangkan rentang yang jelas antara titik-titik bantalan, jarak ruang, kemiringan atap, beban hidup, beban mati, beban agunan, pengangkatan angin, kriteria defleksi, sistem derek internal dan ukuran serta berat praktis maksimum. Secara historis, pabrikan bangunan yang direkayasa awal telah mengembangkan tabel yang telah dihitung sebelumnya untuk berbagai elemen struktural untuk memungkinkan perancang memilih ukuran balok I yang paling efisien. Namun, prosedur pemilihan tabel menjadi langka dengan evolusi dalam desain khusus yang dibantu komputer.
Tantangan era modern saat ini adalah mencuatkan kebutuhan akan konstruksi bangunan yang tak hanya kuat (struktural) dan ekonomis (harga), namun juga bisa dibangun atau dibuat dengan cepat dengan akurasi tinggi (rapi, tidak banyak proses perbaikan modifikatif di lapangan). Dengan kata lain, tuntutan konsumen tak lagi hanya seputar kekuatan prima dengan harga yang wajar.
PEB adalah sistem konstruksi di mana semua proses rekayasa teknik (engineering) dilakukan di luar lokasi pembangunan, atau dilakukan di workshop/pabrik tersendiri. Seluruh proses engineering mulai dari desain dan perhitungan struktur, gambar terperinci (detailing), gambar kerja (shopdrawing), gambar pemasangan/instalasi (erection/installation drawing) hingga proses fabrikasi material (materialfabrication) dilakukan secara terintegrasi di luar lokasi proyek. Setelah semua proses engineering itu selesai, seluruh material dikirimkan ke lokasi proyek dalam kondisi terurai untuk kemudian dirakit/dirangkai menjadi satu kesatuan konstruksi. Salah satu cara untuk meniadakan proses fabrikasi di lapangan adalah dengan rekayasa sistem sambungan yang menggunakan sistem baut (bolt), bukan sambungan las (welding).
Dalam dunia konstruksi PEB terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu PEB-Heavy dan PEB-Light. PEB-Heavy umumnya menggunakan pelat baja tebal (dengan mutu baja normal, sekitar 240 – 300 Mpa). Pelat-pelat baja ini dipotong dan dilas (welded) untuk membentuk profil (section) struktural tertentu sesuai desainnya (beban, estetis, fungsional).
Sedangkan PEB-Light pada umumnya menggunakan pelat baja canai dingin (cold-rolled steel atau cold-formed steel) dengan ketebalan relatif lebih tipis namun dengan mutu baja tinggi (sekitar 400 – 600 Mpa). Lembaran baja ini dibentuk dengan mesin roll-form membentuk profil (section) tertentu, bisa “C”, “Z”, atau omega section.
Mutu standar baja yang digunakan adalah 550 Mpa (untuk struktur pendukung atau sekunder atau profil dengan ketebalan di bawah 1,5 mm) dan 450 MPa (untuk struktur utama atau profil dengan ketebalan di atas 1,5 mm). Pembedaan pemakaian tersebut lebih disebabkan faktor pembentukan profil, di mana semakin tebal profil maka akan semakin sulit dibentuk (dari baja lembaran) jika mutu bajanya terlalu tinggi. Mutu baja dan material yang digunakan terdapat pada produk Magna System.
Pada Magna System, proses produksi atau fabrikasi material (material fabrication) dilakukan secara terintegrasi di pabrik khusus yang dilengkapi dengan mesin-mesin presisi tinggi yang menjamin akurasi bentuk dan dimensi profil dan pelat-pelat konektor beserta lubang bautnya. Seluruh material dikirimkan ke lokasi proyek dalam kondisi terurai untuk kemudian dirakit/dirangkai menjadi satu kesatuan konstruksi. Magna System menggunakan sambungan utama (semaksimal mungkin) berupa mur-baut, untuk meminimalisir, atau dalam banyak kasus malah meniadakan proses fabrikasi di lapangan. Jadi proses-proses seperti pelubangan sambungan pada sambungan utama sangat minim, bahkan bisa dikatakan nyaris tidak ada. Magna System tidak menggunakan sistem sambungan las (welding), kecuali dalam produksi pelat konektor (berupa pelat perletakan atau support plate/baseplate) di pabrik.
PEB-Light Magna System dikerjakan oleh anak bangsa, diproduksi di dalam negeri dan merupakan persembahan terbaik bagi dunia konstruksi Nusantara guna ikut memenuhi kebutuhan konstruksi baja yang kuat, aman, cepat, rapi namun tetap ekonomis. Tidak hanya itu, PEB-Light Magna System mengedepankan fitur-fitur unggulan seperti kecepatan (karena mudah dipasang di lapangan), kerapian (akurasi tinggi berkat proses rekayasa terintegrasi), kekuatan (karena didesain / dihitung sesuai standar internasional) dan keawetan (dilapisi lapisan anti karat).
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Blog ini dibuat sebagai bahan informasi untuk kalangan Aplikator dan para pengguna Baja ringan di rumah anda yang ingin lebih mengetahui seputar Baja Ringan, untuk Informasi lebih lanjut tentang Baja Ringan System silakan kembali ke depan
Post A Comment:
0 comments: